Tuesday, January 6, 2015

ILMU TRAWANGAN DAN RAGA SUKMA

ILMU TRAWANGAN / MATA BATIN

Assalamu'alaikum wr wb

Mengenal ilmu trawangan, ilmu trawangan merupakan ilmu kebatinan yang biasa disebut juga ilmu tropong yang berfungsi untuk melihat alam ghoib atau alam halus yang tidak kasatmata, bahkan yang ilmunya sudah tinggi bisa melihat alam nyata yang tidak terjangkau oleh pandangan mata,.

misalnya bisa melihat saudaranya yang berada diluar kota, atau bahkan bisa membaca surat yang masih tertutup dalam amplop dan lain sebagainya, selain alam nyata juga bisa melihat alam ghaib dengan izin Allah misalnya melihat alam jin atau seakan akan melihat orang sudah meninggal, komunikasi dengan khodam atau jin dan sebagainya, orang yang bisa trawangan seakan-akan memiliki " indra ke enam" atau " mata batin".

oleh karena itu banyak sekali ahli supranatural memburu ilmu trawangan ini, untuk memguasai ilmu trawangan ini pun tidak mudah, ada berbagai macam cara untuk menguasainya dengan niat yang besar serta tekat yang kuat. contohnya adalah dengan pembukaan mata batin secara langsung, dengan tirakat laku puasa, pertapa dll masing-masing memiliki keunggulannya sendiri, demikian yang diajarkan di Padepokan DARUL HIKMAH

ILMU MERAGA SUKMA

Meraga sukma merupakan ilmu pelepasan sukma, sebagaimana sukma keluar dari tubuhnya (raga) sementara ruh/nyawa masih berada di raga, bila nyawanya ikut keluar berarti ia mati total, oleh sebab itu perlulah kita mengetahui perbedaan antara sukma dan nyawa.

sebelum membahas meraga sukma terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu "ROH"  karena roh adalah hal yang berhubungan dengan terawangan penglihatan dan raga sukma kalau dalam istilah jawa mengetahui yang ghaib namanya "eroh" / mengetahui,  tapi seiring berjalannya waktu kata "eroh" digunakan hanya untuk kata melihat atau mengetahui saja, padahal semua da filosofinya.

baiklah kita bahas mengenai roh dalam Al qur'an surat Al-isra' ayat 85 Allah telah berfirman yang isinya:  " DAN MEREKA BERTANYA KEPADAMU (MUHAMMAD) TENTANG ROH, KATAKANLAH "ROH ITU TERMASUK URUSAN TUHANKU, DAN TIDAKLAH KAMU DIBERI PENGETAHUAN MELAINKAN HANYA SEDIKIT".
jadi oleh sebab itu manusia tidak diberi pengetahuan tentang roh secara luas, kecuali hanya sedikit, pengetahuan yang sedikit ini tidak disia-siakan oleh penghayat ilmu kebatinan.

Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :


1. Roh Idhofi (Roh Idhofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut ”JAUHAR AWAL SUCI”, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati.

Roh ini sering disebut ”NYAWA”. Roh Idhofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idhofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup.

Bagi mereka yang sudah sampai pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan wujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin.

Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini. Alamnya roh idhofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat “INSAN KAMIL”.

2. Roh Robbani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.

3. Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :

• Nafsu Luwamah (aluamah)
• Nafsu Amar
• Nafsu Supiyah
• Nafsu Mulamah (Mutmainah).

Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat.

Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.

4. Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjadi gelap dan gelap pikirannya.

Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.

Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.

5. Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idhofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

6. Roh Rohmani : Roh dibawah kekuasaan roh idhofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata ”Rahman” yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.

7. Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia.

Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.

Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.

8. Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idhofi.

9. Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur.

Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya.

Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.

Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idhofi. Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi

setelah kita mengetahui tentang roh selanjutnya kita kembali membahas mengenai "MERAGA SUKMA"

jadi yang disebut "meraga sukma" adalah bila sukma meninggalkan jasad, sementara "nyawa" Roh Idhofi tetap menghuni jasad teraebut, jadi orang yang meraga sukma itu tidak mati, karena masih mempunyai nyawa, yang bisa mengatur pernafasan dan peredaran darah di tubuh.

keluarnya sukma dari raga itu sifatnya hanya sementara, kelak sukma itu akan memasuki jasad kembali dan menyatu kembali dengan nyawa.
kepergian sukma ini tergantung dari kehendak yang memiliki sukma, ia bisa berpergian ke alam astral (alam tempat makhluq halus), alam lahir, alam ghaib dan alam nyata.

jadi sebenarnya dalam meraga sukma yang keluar dalam raga adalah roh Nurani yang kadang-kadang disertai juga roh lainya yang bukan roh Idofi, Roh-roh yang keluar itu tergantung dari aliran atau tingkatan ilmu seseorang.

sewaktu sukma keluar dari raga, roh idofi atau nyawa tetap berada di raga, sehingga raga tidak mati. anggapan beberapa orang bahwa sewaktu meraga sukma itu roh idofi yang keluar saya jelaskan itu tidak benar, sangat keliru, sebab bila roh Idofi yang keluar, seluruh roh akan menyertainya. Berarti kematian yang terjadi, jadi yang sebenarnya keluar adalah roh Nurani yang terkadang disertai roh-roh yang lain kecuali Roh Idofi.

dalam melakukan "meraga sukma" yang terutama diajarkan di PADEPOKAN DARUL HIKMAH adalah dengan metode hikmah tidak terlepas dari wirid dan doa serta penyucian batin. dari pengalaman penulis banyak dari perguruan memiliki caranya masing-masing, ada yang pakai sesaji dan upacara tertentu, ada yang menggunakan kain kafan yang ditulis rajah atau isim, ada tanpa sarana apa-apa dsb, sikap dalam melakukan "meraga sukma" bisa dengan posisi tidur, posisi duduk dan posisi berdiri.

demikianlah mengenai TRAWANGAN DAN RAGA SUKMA, jadi semua itu adalah ilmu olah kebatinan dan keyakinan yang bersumber dari batin dan nur latifah/ 7 titik lathoif (diajarkan dalam keilmua tarbiyah ilmu hikmah /www.gemblenganhikmah.com) jadi tidak ada hubungannya dengan pikiran atau banyangan yang dengan cara hipnosis, karena itu hanya sseolah-olah saja yang ada dalam pikiran saja yang ada dalam bayangan

semoga bermanfaat maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, kebenaran hanyalah mutlak milik Allah swt, wallahu'alam bisowabbisowab


0 comments:

Post a Comment